Arahan Presiden Jokowi pada Pembukaan Apel Kasatwil Tahun 2021


Jumat, 3 Des 2021 | 11:32 WIB
Rapat Kerja

Presiden Jokowi memberikan arahan dalam pelaksanaan Apel Kasatwil Tahun 2021, hadir dalam kesempatan yang dilakukan secara daring tersebut perwakilan dari Ditreskrimsus Polda Kalbar, beberapa arahan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu  efek dari pandemi sangat luas dan pada suatu titik berimplikasi pada situasi kamtibmas bila tidak dapat dikendalikan, selain itu kondisi pandemi juga berdampak pada kelangkaan energi, hal tersebut telah terjadi dan berdampak pada kelangkaan distribusi komoditi diberbagai sektor  ekonomi pun terganggu, hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi agar jangan dianggap remeh.

Selain itu situasi pandemik berdampak pada kenaikan inflasi, masyarakat membeli barang menjadi lebih mahal diharpkan kepada Jajaran Polri harus paham tentang dampak pandemik yang juga mengakibatkan kenaikan harga barang dari produsen yang berakibat mempengaruhi harga konsumen sebagai pengguna akhir

Indonesia patut bersyukur bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sudah dapat dikendalikan, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Polri atas upaya kerja kerasnya dalam penanganan pandemi ini, dari 56.000 kasus harian menjadi 311 kasus Covid-19 per hari, tidak semua negara mengalami ini. Level I dunia saat ini adalah Cina, Indonesia, India, Taiwan dan Jepang, untuk saat ini ancaman Covid-19 belum selesai, diharapka  tetap perlu waspada dengan gelombang ke-empat dengan varian Omicron yang sudah masuk di Singapura, penekanan agar tetap waspada Polda-Polda yang berdada pada jalur  perbatasan, dikarenakan varian Omicron lebih cepat menyebar dan kemungkinan besar escape immunity, dari data di Afrika ditemukan sebanyak 70% yang terkena  varian ini adalah anak di bawah 4 tahun.

Kepada masyarakat Indonesia diharapkan agar tetap melaksanakan disiplin protokol kesehatan, sosialisasikan lebih gencar kepada masyarakat, lakukan vaksinasi untuk lebih aktif lagi di karena Dosis I sudah 67,8% dan Dosis II baru 46,9% sehingga dibutuhkan kerja keras, dari data 15 Provinsi prioritas pelaksanaan vaksin masih dibawah 60%, dan utamakan lansia dalam pelaksanaan vaksinnya., selain itu testing dan tracing diperkuat supaya dapat menemukan pasien Covid-19 untuk segera dilakukan karantina.

Untuk saat ini ekonomi nasional mulai terlihat naik, dari -2,19 (Q4-2020), -0,74 (Q1-2021) bahkan lompat sangat tinggi menjadi 7,07 (Q2-2021), lanjut anjlok 3,51% (Q2-2021), berharap pada posisi 4,5-5,5% pada kuartal terakhir, sehingga 2022 akan dapat dicapai kebangkitan ekonomi. Motor penggerak ekonomi adalah investasi, 2022 dengan target 1.200 T, Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada Polri untuk mengawal pelaksanaan investasi dan menjaga iklim investasi tersebut tetap kondusif.

Agenda kedua yang juga perlu kita kawal adalah Presidency G-20, ini adalah wajah Indonesia karena peserta yang hadir adalah negara-negara dengan Gross Domestic Produc (GDP) yang tinggi di dunia : Amerika, China, Rusia, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Brazil, Australia, Arab Saudi, Korea, Jepang, dan Indonesia termasuk di dalamnya. Jaga dengan benar kehormatan yang diberikan ke Indonesia, jangan sampai ada gangguan sekecil apapun, ada 150 meeting yang ada di dalam kegiatan G-20 ini.

Sebelum mengakhiri arahan, Presiden Jokowi berpesan bahwa Polri harus melindungi dan membantu yang lemah, yang terpinggirkan oleh hukum seperti pedagang kecil, akan menjadi sebuah persepsi yang baik di kalangan publik, untuk saat ini Polri sudah mencapai posisi 3 instansi yang dipercaya publik (16% sangat percaya, 64% cukup percaya) perkuat profesionalisme Polri menuju arah yang lebih baik.

 


Berita Terkait


Kategori


2023


Sabtu

02

Desember